Kalurahan Sendangsari

SENDANGSARI, BANTUL -   Warga Desa Sendangsari pada tanggal 18 November 2018 lalu telah melaksanakan Kirab Budaya dalam rangka memperingati Hari Jadi Desa Sendangsari yang ke-72. Sebagian besar bahkan hampir seluruh elemen warga Desa Sendangsari turut andil dalam kirab budaya tersebut, mulai dari Lurah Desa Sendangsari Bapak Muhammad Irwan Susanto, ST. dan seluruh perangkat Desa Sendangsari, masyarakat Desa Sendangsari yang terdiri dari 18 pedukuhan, kaum muda, tua, kecil, semua bersatu dalam kirab budaya tersebut. Kemeriahan Kirab Budaya menarik perhatian hingga para penonton memenuhi sepanjang jalan rute dilaksanakannnya Kirab Budaya yaitu mulai dari Lapangan Sendangsari dan berakhir di Balai Desa Sendangsari. Kirab Budaya dibuka oleh Lurah Desa Sendangsari dengan sambutannya yang menyampaikan harapan-harapan baik untuk Desa Sendangsari yang lebih maju dengan jargonnya yang diteriakan lantang bersama seluruh peserta kirab “Sendangsari, Maju!”. Kirab Budaya diawali oleh Lurah Desa Sendangsari yang mengendari kuda kemudian disusul barisan Pamong Desa dan Perangkat Desa, serta Bergodo dari 18 pedukuhan. Masing-masing Bergodo pedukuhan dipimpin langsung oleh Dukuh.

Dalam kirab budaya ini masing masing pedukuhan menyerahkan ‘sedekah bumi’ berupa gunungan yang disusun sedemikian rupa sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah akan melimpahnya hasil bumi. Gunungan berupa hasil bumi juga beragam menyesuaikan potensi masing-masing pedukuhan, seperti gunungan dari Dusun Beji Kulon yang menyajikan Ayam ingkung dan telur, serta masih banyak lagi gunungan dari Dusun lainnya. Gunungan kemudian diserahkan kepada Lurah Desa Sendangsari Muhammad Irwan Susanto, ST. Sesampainya di Balai Desa Sendangsari. Setelah gunungan diterima oleh Lurah kemudian diperebutkan oleh warga masyarakat. Acara ditutup setelah semua dusun menyerahkan gunungan kepada Lurah Desa Sendangsari dan diakhiri pada sore hari menjelang Maghrib. Kirab Budaya ini menjadi agenda tradisi yang akan terus dilaksanakan sebagai wujud syukur dan melesterarikan budaya leluhur. (dwias)