Tantangan Kedaulatan Desa

15 Agustus 2019 12:41:06 WIB

Dengan modal sosial yang kuat, cara pandang dalam me­lihat dana desa pun idealnya berubah. Sayang, tidak semua desa mampu bernegosiasi de­ngan kekuatan pragmatisme yang kerap datang bersamaan dengan penyaluran dana itu. Kondisi ini terjadi karena dana desa kerap diikuti dengan per­mintaan program oleh kabu­paten/kota. Hal ini tidak hanya berpotensi mengancam kedau­latan desa, tetapi kembali me­letakkan desa sebagai obyek. Pragmatisme itu muncul ke­tika daerah menuntut sejum­lah proyek dikerjakan di desa, berbarengan dengan pencairan dana desa. Tidak ada yang bisa menjamin intervensi ini bisa dihindari. Dana desa penting, tetapi perjuangan melawan struktur dan lembaga supra­desa, seperti kecamatan dan kabupaten/kota, juga tidak mudah. Visi desa berdaulat dan berdaya berkeinginan agar business process di desa disu­sun berdasarkan aspirasi dan kebutuhan warga desa. Na­mun, pada praktiknya, pemi­kiran mengenai uang ini mendominasi, sementara uang da­tang tidak dalam ruang vakum, dan ada banyak kepentingan di sana.

Komentar atas Tantangan Kedaulatan Desa

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

KIRAB BUDAYA

Desa Wisata Mangir

Subscribe Chanel Youtube Desa Sendangsari Bantul

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutube

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License