Pemerintah Desa Sendangsari Gelar Pelatihan Budidaya Cabe dan Bawang
30 Juli 2019 01:55:08 WIB
Puluhan Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) terlihat sangat antusias mengikuti Pelatihan Budidaya Cabe dan Bawang Merah. Pelatihan dilaksanakan pada Hari Senin-Selasa 29-30 Juli 2019 di Rumah Makan Gudeg Putri Pembayun Mangir mulai pukul 09.00-16.00. Acara dibuka oleh Camat Pajangan, Drs. Sambudi Riyanta. dalam sambutannya, Camat Pajangan menyatakan bahwa sektor pertanian memiliki masa depan yang cerah dan berpesan kepada petani agar tetap istiqomah dalam bertani. setelah dibuka oleh Camat pajangan, materi berikutnya dibawakan oleh Lurah Desa Sendangsari, M Irwan Susanto, ST. Lurah Desa menyatakan bahwa arah pembangunan pertanian di Sendangsari harus jelas dan tertata. Pemerintah Desa bisa memberikan anggaran dengan sumber Dana Desa (DD) untuk sektor pertanian. Pemateri Sukamta, A.Md memberikan materi tentang persiapan tanam cabe. a[a saja yang harus dipersiapkan, mulai dari lahan dan pemilihan benih.
Di sesi kedua, adalah materi "Pertanian, Riwayatmu Kni" yang diisi oleh petani dan Aktivis Pertanian Organik, Baning Prihatmoko Dalam materinya, Baning menggugah kembali romantisme pertanian dimasa lalu. pertanian haruslah adil, mulai dari petani, pedagang hingga konsumen. Petani harus berkelompok, harus berorgaisasi dan harus berdaya. petani harus mampu bersinergi dengan Kelompok-kelompok yang lain seperti kelompok ternak, pasar komunitas, pemuda dan kelompok lain.
Selanjutnya, Carik Desa Sendangsari, Zuchri Saren Satrio mengemukakan bahwa "Barang siapa menguasai benih, maka akan menguasai pangan, Barang siapa menguasai benih, akan menguasai pangan, akan menguasai menguasai dunia". Carik Desa menyampaikan data bahwasanya konsumsi pangan organik di DIY naik 250% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Petani Bantul memiliki peluang besar untuk merebut pasar pertanian. apalagi ditunjang dangan adanya fakta alih fungsi lahan pertanian di DIY terjadi sangat cepat. Selain itu, dalam sejarahnya, pertanian di Indonesia dahulu adalah pertanian subsisten, yaitu untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Jika surplus akan dijual dipasar. agar petani lebih berdaya, maka harus berkelompok. mengikuti Organisasi kelompok tani menjadi penting, karena petani ini senasib. menambahi apa yang sudh disampaikan oleh Lurah Desa, Desa akan buat roadmap pembangunan pertanian di sendangsari, bersama dengan BPP, Gapoktan, Dinas dll. adanya Bandara Baru di DIY yang akan menyedot pariwisata adalah peluang lain untuk pasar baru pertanian. sesi ini berakhir sebelum makan siang.
setelah rehat, materi berikutnya adalah "Persiapan Olah tanah dan Persiapan, yang dibawakan oleh Hartoyo dari Imogiri dan "Pemeliharaan Tanaman" dibawakan oleh Sudaryanto dari Imogiri.
Komentar atas Pemerintah Desa Sendangsari Gelar Pelatihan Budidaya Cabe dan Bawang
Formulir Penulisan Komentar
KIRAB BUDAYA
Desa Wisata Mangir
Subscribe Chanel Youtube Desa Sendangsari Bantul
Tautan
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License